Monday, August 14, 2017

Faktor Resiko, Penyebab, Pengobatan Kanker Rahim

Faktor Resiko, Penyebab, Pengobatan Kanker Rahim - Kanker Rahim adalah sebuah jenis kanker yang menyerang rahim atau sistem reproduksi wanita. Kanker ini juga sering disebut kanker endometrium karena umumnya muncul dengan menyerang sel-sel yang membentuk dinding rahim atau istilah medisnya endometrium. kanker ini juga dapat menterang otot-otot di sekitar rahim sehingga membentuk sarkoma uteri, namun sangat jarang terjadi.


Gejala kanker rahim yang bisa dialami penderita adalah pendarahan vagina. walau tidak semua pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim, tetapi anda tetap perlu waspada dan sebaiknya memeriksa diri ke dokter, jika anda :

  • Sudah menopause, tapi tetap mengalami pendarahan.
  • Belum menopause, tapi mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi.
Penderita Kanker Rahim Di Indobnesia

Kanker rahim menduduki peringkat keenam dalam daftar kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Penyakit ini menyerang sekitar 320 ribu wanita pada tahun 2012. Di indonesia sendiri kanker rahim tidak termasuk ke dalam sepuluh besar kanker yang menyerang wanita, data GLOBOCAN menunjukkan bahwa indonesia adalah negara dengan jumlah penderita kanker rahim terbanyak ke empat di asia, dengan jumlah penderita sebesar 46.849 jiwa selama periode tahun 1997-2002.

Pengobatan Kanker Rahim

Metode Metode pengobatan untuk kanker rahim, diantaranya sebagai berikut :
  • Histerektomi
Histerektomi atau bedah pengangkatan rahim merupakan langkah penanganan kanker rahim yang paling sering dianjurkan. Operasi ini akan menghapus kemungkinan anda untuk hamil. Karena itu penderita kanker rahim yang masih ingin punya anak mungkin merasa enggan untuk menjalaninya. Jenis pengobatan ini akan dijalani tergantung pada stadium kanker rahim yang di derita.
  • Radioterapi
Radioterapi dapat mencegah kembalinya kanker pada wanita yang telah menjalani histerektomi. Untuk kasus yang lebih lanjut, radioterapi digunakan untuk menghambat penyebaran kanker, misalnya jika kondisi pasien tidak memungkinkannya untuk menjalani operasi pengankatan rahim.

Efek samping dari pengobatan ini biasanya, seperti :
  1. Kulit pada bagian diobati menjadi merah dan perih
  2. Kelelahan
  3. Mual
  4. Diare
  5. Pendarahan pada rektum
Dan pada umumnya efek samping akan hilang jika pengobatan radioterapi dihentikan.
  • Kemoterapi
Kemoterapi biasanya digunakan untuk penderita kanker rahim stadium 3 atau 4 dan umumnya diberikan secara bertahap melalui infus. Selain untuk mencegah kanker muncul kembali pada kasus yang bisa disembuhkan pengobatan ini juga dapat digunakan pasca-histerektomi untuk kasus dengan stadium lebih lanjut dalam menghambat penyebaran kanker dan mengurangi gejala.
  • Terapi Hormon
Umumnya digunakan untuk menangani kanker rahim stadium lanjut ataukanker yang muncul kembali.Jenis pengobatan ini berfungsi untuk mengecilkan tumor serta mengendalikan gejala.

Penyebab Kanker Rahim

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, dianataranya sebagai berikut :
  • Pajanan terhadap estrogen
  • Belum pernah hamil
  • Terapi penggantian hormon
  • Pengaruh usia
  • Sindrom Ovarium polisistik
  • Risiko diabetes tipe 2
  • Penggunaan tamoksifen
  • Hiperplasia endometrium
  • Pengaruh kelebihan berat badan atau obesitas.

Kanker Darah - Pengobatan, Gejala, Penyebab Dan Faktor Resiko

Kanker darah atau leukimia merupakan kanker yang menyerang sel sel darah putih yang merupakan sel darah yang berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang.


Pada kondisi normal, sel sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya dan untuk memberantas infeksi yang muncul. Dengan pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel sel darah putih yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang belakang sehingga sel sel darah yang sehat akan berkurang.

Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang.

 Gejala Gejala Kanker Darah

Gejala kanker darah sangat beragam, tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda beda dan tergantung kepada jenis kanker darah yang diidap dan indikasi indikasi kanker ini juga cenderung sulit dikenali karena cenderung mirtip dengan kondisi lain, seperti Flu. Karena itu kita harus perlu mewaspadai gejala gejala umum yang tidak kian membaik atau mereda, dianataranya sebagai berikut:

  • Demam, Menggil, Sakit kepala.
  • Muntah muntah, Penurunan berat badan
  • Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan
  • Nyeri pada tulang dan sendi 
  • Keringatan berlebihan, terutama pada malam hari
  • Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi
  • Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa.
  • Mudah mengalami pendarahan
  • Muncul bintik bintik merah pada kulit
Jika anda atau keluarga anda yang mengalami gejal gejala diatas, maka segeralah hubungi dokrter dan periksakan ke dokter. Terutama untuk gejala yang sering kambuh atau tidak kunjung memvbaik.

Penyebab dan Faktor Resiko Kanker Darah

Penyebab dasar kanker darah belum diketahui secara pasti. Namun, diduga mutasi DNA dalam sel darah putih menyebebakan perubahan tindakan setiap sel, Selain itu, perubahan lain dalam sel darah putih  akibat faktor gen dan lingkungan juga diperkirakan turut berperan memicu leukemia.

Faktor faktor yang diduga bisa meningkatan risiko kanker darah adalah :
  • Faktor keturunan atau genetika. Penderita down syndrome atau gangguan genetika lain yang langka meningkatkan risiko mengalami leukemia akut. Sedangkan leukemia limfatik kronis sering diturunkan dalam keluarga dan biasanya dialami pria. Selain itu, riwayat keluarga yang mengidap leukemia juga dapat memperbesar risiko mengalami penyakit yang sama.
  • Pernah menjalani pengobatan kanker. Kemoterapi atau radioterapi tertentu dan dapat memicu kanker darah
  • Pernah mengalami pajanan radiasi tingkat tinggi atau zat zat kimia tertentu. Misalnya orang yang pernah terlibat dalam kecelakaan yang berhubungan dengan reaktor nuklir atau mengalami pajanan zat kimia seperti benzena
  • Merokok. Rokok tidak hanya akan meningkatkan resiko kanker darah tetapi juga berbagai penyakit yang lain.
Meskipun begitu, sebagian besar orang dengan risiko tinggi di atas tidak mengalami leukemia. Di sisi lain, penderita leukemia sering kali ditemukan justru pada orang yang tidak memiliki risiko tersebut. 

Pengobatan Kanker Darah

Berikut ini adalah metodfe pengobatan yang umumnya dianjurkan untuk menangani kanker darah, diantaranya sebagai berikut :
  • Kemoterapi
Merupakan pilihan terapi yang paling umum untuk kasus leukimia dan pengobatan kemoterapi yangmenggunakan bahan bahan kimia untuk membunun sel sel kanker darah.
  • Radioterapi
Teknik pengobatan ini menggunakan sinar X untuk menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan hanya pada area tertentu yang terserang kanker ataupun pada seluruh tubuh, bergantung dari kondisi anda.
  • Transplantasi sel induk atau stem cell 
Untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan yang sehat. Sel-sel induk yang digunakan bisa berasal dari tubuh Anda sendiri atau tubuh orang lain sebagai pendonor. Kemoterapi atau radioterapi biasanya akan dilakukan sebagai langkah persiapan sebelum menjalani prosedur transplantasi ini.
  • Terapi terfokus
Untuk menyerang bagian bagian rentan dalam sel sel kanker
  • Terapi biologis
Untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel sel kanker
  • Penantian dengan pengawasan
Ini ditujukan bagi penderita leukemia limfatik kronis. Dalam terapi ini, pengamatan secara seksama dilakukan guna melihat perkembangan penyakit. Terapi ini juga dapat dilakukan jika seseorang sudah terbukti mengidap leukemia limfatik kronis, namun tidak mengalami gejala yang menunjukkan penyakit tersebut.

Mioma Uteri Penyebab Dan Pengobatan

Mioma Uteri Penyebab Dan Pengobatan - Mioma Uteri adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau disekitar uterus/rahim yang tidak bersifat kanker atau ganas. Mioma dikenal dengan miom, miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.


Sebagai wanita pernah memiliki miom dalam hidup mereka. Namun terkadangkondisi ini tidak diketahui oleh sebagian wanita yang mengalami karena tidak muncul gejala. Jika ada gejala mungkin akibat miom adalah :

  • Masa menstruasi menyakitkan atau berlebih
  • Sering buang air kecil
  • Mengalami konstipasi
  • Rasa nyaman, bahkan sakit saat berhubungan seksual
  • Rasa sakit nyeri pada bagian perut atau punggung bawah
  • Kegguran, mengalami kemandulan, atau bermasalah pada masa kehamilan.
Ukuran miom sangat bervariasi, ada yang kecil sekecil biji dan ada juga yang berukuran besar hingga mengakibatkan rahim membesar. Dalam satu periode, miom yang muncul mungkin hanya satu, namun bisa juga muncul beberapa secara sekaligus.

Jenis miom yang ada di bedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya miom, diantaranya sebagai berikut :

  • Fibroid intramural. Miom jenis ini tumbuh diantara jaringan otot rahim dan lokasi ini merupakan tempat yang paling umum terbentuknya miom.
  • Fibroid subserous. Miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, ke rongga panggul dan jenis ini tumbuh menjadi sangat besar
  • Fibroid submucous. Miom ini tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim. Jika sampai tumbuh, miom ini bisa menyebabkan pndarahan parah saat menstruasi dan komplikasi serius lainnya.
  • Fibroid pedunculated. Miom jenis ini tumbuh di batang kecil di dalam atau diluar rahim.
Penyebab munculnya miom/ mioma uteri

Penyebab kemunculan miom masih belum diketahui. Kemunculan kondisi ini dikaitkan dengan hormon estrogen. Biasanya miom muncul pada usia sekitar 16-50 tahun saat kadar estrogen dalam diri wanita sedang tinggi-tingginya. Setelah mengalami menopause miom akan menyusut karena penurunan kadar estrogen. Satu dari tiga wanita pada uisa yang sama antara 30-50 tahun.

Miom lebih sering muncul pada wanita dengan berat badan berlebih atau hanya mengalami obersitas. Dengan meningkatnya berat tubuh, hormon estrogen di dalamtubuh juga akan meningkat. Faktor keturunan juga berperan dalam kasus miom wanita dengan ibu dan saudara perempuan yang pernah mendapatkan miom akan cenderung memiliki miom.

Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah menstruasi yang dimulai terlalu dini, banyak mengonsumsi daging merah dibandingkan sayur-sayuran dan buah-buahan dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Pengobatan Mioma Uteri 

  • Obat-obatan Untuk Mengatasi Mioma Uteri
Beberapa obat obatan yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul, diantaranya sebagai berikut :

  1. Kontrasepsi oral (Pil KB). Pil KB bisa meringankan pendarahan berlebih dan membantu mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
  2. Levonorgestrel intrauterine system (LNG-IUS). Merupakan perangkat medis yang berbentuk plastik yang diletakkan di dalam rahim.
  3. Asam traneksamat. Berfungsi untuk menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di dalam rahim. dan obat ini bukan alat kontrasepsi dan tidak bisa mencegah kehamilan. Pengobatan ini bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan dan diare.
  4. Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat ini dapat menghalangi tubuh dalam menghasilkan senyawa prostaglandin yang terkait menstruasi berlebih.
  5. Progesteron oral. Obat ini berfungsi untuk mencegah dinding rahim tumbuh dengan cepat.
  6. Progesteron suntik. Metode ini berfungsi untuk menghambat dinding rahim agar tidak tumbuh dengan cepat dan mengatasi menstruasi yang berlebih.
  7. Gonadotropin releasing hormone (GnRH). Obat ini akan membuat tubuh menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen yang akhirnya akan menyusutkan miom yang ada di dalam tubuh.
  8. Ulipristal acetate. Metode ini merupakan metode baru untuk mengatasi miom dan pengobatan jenis ini bisa dilakukan selama tiga bulan yang dimulai saat minggu pertama menstruasi.
  • Operasi Pada Miom Uteri
Berikut beberapa jenis operasi yang dilakukan untuk mengatasi miom, diantaranya sebagai berikut :
  1. Miomektomi
  2. Histerektomi
  3. Bedah histeroskopi
  4. Morcellation histeroskopi

Gejala Dan Pengobatan Kanker Serviks

Gejala Dan Pengobatan Kanker Serviks - Kanker Serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina, semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker seviks. Penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara sexsual.


Pada tahap awal kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala, gejala yang umum pada kanker serviks adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masaa menstruasi atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan belum berarti anda menderita kanker serviks utuk memastikannya segera tanyakan kepada dokter jika curiga terdapat kanker serviks, rujukan menemui spesialis akan diberikan.

Penderita kanker serviks di indonesia, Pada tahun 2014 WHO menyatakan terdapat 92 ribu kasus kematian pada pendudk wanita akibat kanker serviks, 10,3 persennya merupakan jumlah kematian akibat kanker serviks dan baru baru ini kasus baru kanker serviks berjumblah hampil 21 ribu orang. Sejak tahun 2000-2012 semakin muda usia wanita yang terserang kanker serviks yaitu kisaran usia 21-22 tahun di 2000 dan mencapai usia dibawah 20 tahun pada tahun 2012 penelitian WHO menyingkapkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di indonesia.

Secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014 ini ikut terpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di indonesia yang tergolong tinggi karena sebagian besar di sebabakan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Biasanya kanker sudah menyebar ke organ lain di dalam tubuh ketika seseorang memeriksakan kondisinya. Inilah penyebab pengobatan yang dilakukan menjadi semakin sulit.

Hampir semua kasus kanker serviks disebabakan oleh human papillomavirus atau HPV yaitu kumpulan jenis yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan lalat kelamin. Ada banyak jenis HPV yang sebagian besar virus yang tidak berbahaya. Tapi ada beberapa jenis HPV yang mengganggu sel-sel leher rahim untuk nisa berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu kanker.

Dari banyak jenis HPV ada dua jenis HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV16 dan HPV 18 jenis virus ini yang menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks. banyak wanita yang tidak menyadari telah terinfeksi karena HPV jenis ini tidak menimbulkan gejala.

Vaksin untuk mencegah infeksi HPV yang berisiko menyebabkan kanker sudah tersedia. Vaksinasi HPV yang saat ini ada adalah vaksin bivalen untuk HPV 16 dan 18; vaksin kuadrivalen untuk HPV 6, 11, 16 dan 18; atau vaksin nonavalen untuk 9 jenis HPV yaitu 4 jenis ditambah 31,33, 45, 52, dan 58.

 Gejala Kanker Serviks

  • Pendarahan pada vagina. Termasuk flek adalah gejala yang sering terlihat dari kanker serviks. Pendarahan biasanya terjadi setelah berhubungan seks, diluar masa menstruasi, atau setelah monopause.
  • Carian yang keluar tanpa berhenti dari vagina dengan bau yang aneh dan berbeda biasanya.
  • Rasa sakit tiap kali melakukan hubungan seksual
  • Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya, misalnya menstruasi yang lebih dari 7 hari untuk 3 bulan atu lebih atau pendarahan dalam jumlah yang sangat banyak.

 Gejala pada kanker serviks stadium akhir 

  • Terjadinya hematuria atau darah urine
  • Bermasalah saat buang air kecil karena penyumbatan ginjal atau ureter
  • Perubahan pada kebiasaan buang air besar dan kecil
  • Penurunan berat badan
  • Pembengkakan pada salah satu kaki, nyeri pada tulang, kehilangan selera makan.
  • Rasa sakit pada perut bagian bawah dan juga panggul
  • Rasa sakit pada punggung atau pinggang ini disebabkan karena terjadi pembengkakan pada ginjal.

Jika anda merasakan gejala-gejala seperti ini sebaiknya segera menemui dokter, terutama mengenai pendarahan yang tidak normal pada vagina yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Gejala ini harus diperiksa oleh dokter untuk memahami penyebabnya.

Pengobatan Kanker Serviks

  • Prosedur pengangkatan sel-sel prakanker
Hasil pap smear mungkin yidak menunjukan adanya kanker serviks, tapi bisa dilihat jika terjadi perubahan biologis yang berpotensi menjadi kanker dimasa mendatang. Berikut ini adalah beberapa penanganan yang tersedia: Biopsi Kerucut, Terapi laser, LLETZ atau large loop excision of transformation zone
  • Operasi pengangkatan kanker serviks. 
Ada beberapa jenis utama kanker serviks diantaranya: Operasi radical trachelectomy,Operasi yang melibatkan pengangkatan rahim, Pelvic exenteration.
  • Penanganan kanker serviks dengan radioterapi
Efek samping melakukan metode radioterapi adalah: Sakit saat buar air kecil, Pendarahan dari vagina dan rektum, Diare, Kelelahan, Mual, Merusak kandung kemih dan usus sehingga kehilangan kontrol dalam membuang air besar dan kecil, Rasa perih pada kulit di daerah panggul, kemandulan.
  • Mengobati kanker serviks dengan kemoterapi
Efek samping yang paling sering terjadi, adalah: Mengalami sariawan, Kehilangan selera makan, Merasakan kelelahan, Mual dan muntah, Rambut rontok, jumlah sel darah merah berkurang.

Diagnosis Dan Penyebab Kanker Usus Besar

Diagnosis Dan Penyebab Kanker Usus Besar - Kanker Usus Besar adalah sejenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Penyakit ini bisa terjadi pada segala usia 90% penderitanya adalah orang-orang lansia di atas 60 tahun. Sebagaian besar kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan sek berukuran kecil yang disebut polip adenoma, gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring waktu.


Penyebab Kanker Usus Besar

Kanker terjadi ketika terjadi mutasi genetik dimana sel-sel DNA di area tubuh tertentu tumbuh secara tidak terkendali dan bersifat merusak. Pada penyakit kanker usu besar, pertumbuhan abnormal sel tersebut bermula pada lapisan usus bagian dalam, kemudian menjalar dan menghancurkan sel-sel lain di dekatnya, atau bahkan hingga ke beberapa area tubuh lainnya. erdapat dua jenis kanker usus besar yang bersifat keturunan, yakni:

  1. Hereditary nonpolysis colorectal cancer (HNPCC), kelainan ini dikenal juga dengan nama sindrom Lynch, seseorang dengan sindrom lynch akan berisiko tinggi mengidap kanker usus besar sebelum usia 50 tahun.
  2. Familial adenomatous polyposis (FAP).FAP merupakan penyakit langka yang menyebabkan munculnya ribuan benjolan kecil (polip) pada dinding usus besar dan rektum. . 
Meski penyebabnya tidak diketahui beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar :
  • Kekurangan serat
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok
  • Mengalami Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Menderita penyakit gangguan pencernaan, salah satunya adalah kolitis ulseratif atau radang kronis di usus besar
  • Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker usus besar
  • Menderita familial adenomatous (FAP), yaitu gangguan genetika yang menyebabkan tumbuhnya gumnpalan gumpalan sel atau polip di dalam usus besar.
Diagnosis Kanker Usus besar

Dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dirasakannya, setelah itu dokter akan menanyakan apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar atau apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar atau apakah pasien memiliki kerabat yang penderita kanker usus besar.

Setelah penjelasan di dapat dokter memungkinkan akan mengecek kondisi anus pasien untuk melihat adanya pembengkakan. sebuah alat yang perlu diguanakan dokter adlah Sigmoidoskopi merupakan alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya untuk dimasukkan ke usus besar melalui anus. Melalui monitor, dokter dapat melihat apakah ada tanda-tanda kanker usus besar.

Pengobatan Kanker Usus Besar

Berikut ini adlah tiga jenis pengobatan utama pada kasus kanker usu besar :
  • Kemoterapi 
Tujuannya untuk menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan pasien, atau memperlambat penyebaran kanker. beberapa efek samping kemoterapi adalah : mual, muntah, lelah, kaki dan tangan terasa gatal atau panas, sariawan, diare, rambut rontok 
  • Radioterapi.
Tujuan radioterapi sama seperti kemoterapi, yaitu untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi bisa dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor atau meringankan gejala apabila kanker telah menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain. Beberapa efek samping radioterapi : Menjadi sering buang air kecil, diare, lelah, kulit disekitar anus atau panggul terasa panas.
  • Operasi. 
Jenis ini dilakukan tergantung dari tingkat keparahan penyebaran kanker itu sendiri jika kanker terdiagnosis masih dalam tahap awal biasanya operasi bisa dilakukan lewat kolonoskopi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker.

Gejala, Penyebab, Pencegahan Kanker Paru Paru

Gejala, Penyebab, Pencegahan Kanker Paru Paru -  Kanker Paru-Paru adalah salah satu jenis penyakit kanker yang sangat umum terjadi menyerang organ tubuh.Kanker paru paru disebabkan oleh penyebaran jenis kanker lain disebut sebagai kanker paru paru sekunder.


Meskipun begitu penyakit kanker paru paru termasuk salah satu jenis penyakit yang bisa di cegah, kanker paru paru disebabkan oleh sel jaringan yang tipis pada paru paru umumnya adalah berupa lapisan sel yang terletak di saluran udara.

Kondisi ini kebanyakan di derita oleh seorang perokok aktif, tapi kemudian gejala seperti batuk secara berkelanjutan hingga mengalami batuk darah, selalu kehabisan nafas, kelelahan tanpa alasan, dan penurunan berat badan akan muncul.
  • Orang yang beresiko terkena kanker paru-paru.
Rokok adalah penyebab utama terjadinya kanker paru paru karena kebiasaannya dalam merokok berkemungkinan terserang paru paru terdapat 80-90% kebiasaan merokok adalah penyebab utama terjadinya kanker paru paru. Tidak semua seorang perokk akan terkena penyakit tersebut, seorang yang tidak pernah merokok pun dapat terkena penyakit kanker paru paru meski jumlah penderitanya lebih rendah.
  • Pengobatan Kanker Paru-Paru
Jenis kanker yang di derita bisa adalah salah satu syarat dalam pengobatan kanker paru paru, selain kondisi keshatan dan tingkat penyebaran kanker pun dapat mempengaruhi jenis pengobatan dan penanganan yang akan dilakukan.Cara penanganan atau pengobatan lainnya pun dpat dilakukan seperti dapat menghancurkan sel kanker, dengan proses pengobatan radioterapi. Kesembuhan dari penyakit kanker paru paru tergantung dari penyebaran sel kanker tersebut menyebar keseluruh bagian besar paru paru atau bagian tubuh lainnya.
  • Gejala Gejala kanker paru paru
Gejala gejala utama yang akan dialamai penderita kanker paru paru, diantanya :
  1. Batuk. Batuk yang terjadi sebagai gejala awal kanker paru-paru biasanya merupakan batuk yang kering dan disertai dngan sedikit dahak atau tidak terdapat dahak pada batuk tersebut, dan kondisi batuk akan semakin parah biasanya terjadi batuk yang tidak kunjung sembuh, disertai dengan suara yang mendengking atau terjadinya iritasi pada batuk. Jika anda mengalami batuk yang semakin parah dan tidak berkunjung sembuh diharapkan waspadalah dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter dan ikuti saran dokter.
  2. Mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada
  3. Mengalami kelelahan tanpa alasan 
  4. Sakit kepala, sakit pada tulang, nisa pada bahu, lengan atau tangan.
  5. Berat tubuh menurun, kehilangan selera makan, dan suara menjadi serak.
  6. Kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatU.
  7. Perubahan pada batuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung.
  • Penyebab kanker Paru-Paru
  1. Perokok aktif dan perokok pasif. kebiasaan merokok yang palng berisiko, asap yang di hisap, menganung lebih dari 60 zat zat beracun yang dapat memicu perkembangan kanker. Ganja juga mengandung zat zat yan dapat memicu kanker, tembakau sering dicampu dengan ganja meski kuantitas tembakau yang dicampur dengan anja lebih sedikit dibanding dengan rokok. menghisap tembakau yang dicampuri dengan ganja lebih buruk dari pada menghisap rokok tembakau biasa.
  2. Polusi Udara. Contohnya dari asap kendaraan bermotor, menghirup asap pembuangan dari kendaraan maupun pabrik bis memiliki dampak yang sama seperti mekok pasif.
  3. Pajanan Radiasi. Radon adalah semacam udara yang kita hirup radon adalah gas radioaktif yang muncul secara alami yang berasal dari tanah dalam jumlah yang sangat kecil, gas radon bersifat tidak kasat mata dan tidak berbau dan jiga dihirup gas radon dapat merusak paru-paru terutama bag seorang perokok.
  4. Pajanan ditempat kerja. Kemungkinan kaitan dengan maningkatkan risiko terkena kanker paru-paru, pegawai yang terkna pajanan bberapa senyawa yan bersifat karsinogenik sEperti asbes, nikel, batu bara, dan arsenik memiliki risiko lebih tinggi untuk menderira kanker paru paru.
  • Pencegahan Kanker Paru paru 
  1. Jangan merokok dan hindari perokok pasif. Berhentilah merokok karena cara utama untuk mencegah kanker paru-paru, meski sudah bertaun taun merokok langkah ini akan tetap bermanfaat dan bisa mengurangi risiko kena kanker paru paru.
  2. Pilihan Menu makanan yang sehat. Buah dan sayuran sebaiknya menjadi m,enu untama untuk sehari hari dan hindari makanan yang banyak vitamin dalam bentuk pil atau tablet.
  3. Berolahraga Secara Teratur. Usahakan berolahraga setidaknya 2-3 jam salah satu minggu, mulailah rutinitas ini secara bertahap. 


Faktor Resiko, Penyebab, Pengobatan Kanker Rahim

Faktor Resiko, Penyebab, Pengobatan Kanker Rahim - Kanker Rahim adalah sebuah jenis kanker yang menyerang rahim atau sistem reproduksi wani...